Gong perpu pilkada di tangan SBY dan partai demokrat. Jenderal purnawirawan
dan politisi dua rezim ini memang licin. Sebelumnya publik nyinyir, menanggapi
sikap mendua partai demokrat. Pasalnya yang mengusulkan RUU Pilkada itu
Mendagri era SBY (Kabinet KIB). Namun kenapa partai besutan SBY juga ikut
menolak RUU Pilkada?
Namun SBY lihai, dia tahu dan paham, kapan dan dimana menabuh gong RUU
Pilkada. Publik sempat dikelabui dengan isu "Walkout VS All out" saat
voting terkait RUU pilkada di rapat paripurna DPR.
Aksi gabung dengan kubu KMP pun sempat menjadi spekulasi. Tapi SBY memang
lihai, ia masuk kubu KMP dan anggota koalisi KMP dipreteli dengan jebakan
nyaman perjanjian dukung perpu pilkada. Ketika Golkar ancang-ancang menolak
perpu pilkada, SBY mengancam keluar KMP. Tentu ini ancaman serius dan
merobohkan kekuatan KMP.
Golkar yang tadinya berbusa menolak perpu Pilkada, tiba-tiba belok haluan
mendukung perpu pilkada. Sikap mendua Berikut disusul anggota KMP lainnya.
Tentu publik nyinyir dan berterima kasih pada SBY, karena dengan lihainya dapat
merubah kemelut UU Pilkada dengan ajimat perpu pilkada.
SBY yang jago memainkan politik pencitraan, kini kembali mempecundangi
PDIP. Megawati kalah lagi. SBY tetap mengantongi citra. Untuk apa? ya Untuk
2019. Salam []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar