Jumat, 12 Desember 2014

Kesekian Kali PDIP Dipecundangi

Gong perpu pilkada di tangan SBY dan partai demokrat. Jenderal purnawirawan dan politisi dua rezim ini memang licin. Sebelumnya publik nyinyir, menanggapi sikap mendua partai demokrat. Pasalnya yang mengusulkan RUU Pilkada itu Mendagri era SBY (Kabinet KIB). Namun kenapa partai besutan SBY juga ikut menolak RUU Pilkada?

Namun SBY lihai, dia tahu dan paham, kapan dan dimana menabuh gong RUU Pilkada. Publik sempat dikelabui dengan isu "Walkout VS All out" saat voting terkait RUU pilkada di rapat paripurna DPR.

Aksi gabung dengan kubu KMP pun sempat menjadi spekulasi. Tapi SBY memang lihai, ia masuk kubu KMP dan anggota koalisi KMP dipreteli dengan jebakan nyaman perjanjian dukung perpu pilkada. Ketika Golkar ancang-ancang menolak perpu pilkada, SBY mengancam keluar KMP. Tentu ini ancaman serius dan merobohkan kekuatan KMP.

Golkar yang tadinya berbusa menolak perpu Pilkada, tiba-tiba belok haluan mendukung perpu pilkada. Sikap mendua Berikut disusul anggota KMP lainnya. Tentu publik nyinyir dan berterima kasih pada SBY, karena dengan lihainya dapat merubah kemelut UU Pilkada dengan ajimat perpu pilkada.
SBY yang jago memainkan politik pencitraan, kini kembali mempecundangi PDIP. Megawati kalah lagi. SBY tetap mengantongi citra. Untuk apa? ya Untuk 2019. Salam []


Tidak ada komentar:

Posting Komentar