Selasa, 08 April 2014

Malam-malam yang Panjang

Dua malam ini, masih susah memejamkan mata. Menumpuknya masalah hidup kian mepreteli fikiran dan batin. Belum usai satu masalah, masalah lain ikut menerpa.

Bulan-bulan ini, bulan yang suram buat saya. Di titik waktu tertentu, rasnya sulit menghadapinya. Tapi segaris semangat terus memompa karya dan kreasi. Meski terlihat, semua itu pelarian saja.

Tentu masalah yang satu ini, susah diceritakan. Tapi di telan sendiri rasa-rasanya meledak di kepala dan dada.


Semua ini akibat kesesatan-kesesatan liar yang membiak di hati. Dari waktu ke waktu hijab dengan sang Robb semakin terasa. 

Semua ini, akibat dosa dan subhat yang sudah berkarat di batin.

Semakin banyak bertaubat semakin besar godaan itu menganga di depan mata. Yang mebuat kuat dan bertahan saat ini hanyalah keinginan untuk bertaubat yang terus menerus diasah. Taubatan nasuha.

Kesalahan hidup yang satu ini telah menjebak dalam kebodohan yang nyata. Dari waktu-kewaktu yang dihadapai adalah kebodohan demi kebodohan itu.

Dalam hati kecil, hanya menanam sedalam mungkin syakwa yang baik pada-Nya. Bahwa Tuhan sedang berbicara tentang dosa-dosa yang telah menumpuk itu. Saya sendiri bahkan tak bisa memaafkan kesalahan demi ke salahan itu.

Di titik kehinaan ini, terus membuat perasaan dan batin terpojok pada sudut keteralieanasian yang gulita. Dada keimanan seakan berdetak kuat menghadapi dorongan kemungkaran yang terus menghujam dan mengotori hati.

Kalau pun semua kebejatan ini tersingkap, hati ini sudah siap menghadapinya. Mungkin Tuhan sedang mengingatkan, agar hati ini dapat diobat dengan cahaya keimanan.

Ya Allah…dengan tulisan ini, hamba ingin jalan terangmu. Ampunilah hamba atas segala dosa yang telah hamba lakukan.. Baik dalam keadaan sadar ataupun sengaja. Amin ya Robb. []


Tidak ada komentar:

Posting Komentar